welcome in my blog


Kamis, 18 Agustus 2011

Bacalah Tulisan ini 60 Detik Saja Mungkin Bisa Mengubah Hidup Anda 10 TAHUN Kedepan

“Ketika kau muda, kau berkeinginan untuk mengubah seluruh dunia. Lalu kau sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu mungkin kau putuskan untuk mengubah negaramu saja. Ketika kau sadari bahwa kau tidak bisa mengubah negaramu, kau mulai berusaha mengubah kotamu. Ketika kau semakin tua, kau sadari tidak mudah mengubah kotamu. Maka kau mulai mengubah keluargamu. Kini kau semakin renta, kau pun tak bisa mengubah keluargamu. Kau sadari bahwa satu-satunya yang bisa kau ubah adalah dirimu sendiri.

Tiba-tiba kau tersadarkan bahwa bila saja kau bisa mengubah dirimu sejak dahulu, kau pasti bisa mengubah keluargamu dan kotamu. Pada akhirnya kau akan mengubah negaramu dan kau pun bisa mengubah seluruh dunia ini.”

Jumat, 17 Juni 2011

Sajak Cinta Dari Yang Merindu

Saat matahari timur tergelincir ke ufuk barat, Secercah cahaya jingga menutup senja ketepian hingga terbenam. Bayang- bayang diri pun samar- samar mulai menghilang. Teringat dengan satu nama Ery Rahayu, wajah mu tak kan ku lupa dan kan ku kenang diri mu dalam sajak cinta. Senyum mu, indah matamu, kemilau-Nya rambut mu yang panjang hingga terurai dengan lembut, dan pesona mu membuat jantung ini berdegup tak terirama. Kenangan itu, saat ku duduk berdua dengan mu dalam satu ruang kelas. Kita tak perdulikan orang di sekitar kita, kawan- kawan ku, kawan- kawan mu, dan guru kita. Ery Rahayu, ku teringat saat itu mata mereka tertuju ke arah kita, mereka menyoraki kita, tertawa kepada kita, dan tersenyum untuk kita. Aku pun bingung, karena aku menganggap-Nya biasa saja, tapi saat ku melihat wajah mu yang merah merona saat kawan- kawan ku, kawan- kawan mu, dan guru kita menganggap klo kita pacaran, aku pun makin bingung!! apa iya sang putri yang cantik jelita memerah merona wajah-Nya saat mereka menuduh klo aku dan kamu itu pacaran?! Ujian sekolah pun usai, seminggu duduk bersebelahan dengan mu adalah kenangan terindah bagiku. Setelah itu, mungkin ini awal dari sebuah perkenalan. Sering sekali kita berpandang- pandangan, walaupun hanya berpandang- pandangan dari jarak yang jauh, akan tetapi itu adalah hal yang paling indah sewaktu itu. Ery Rahayu, ku tak tahu kini kau ada dimana, tapi biarkan sajak cinta ini ku tulis untuk mengenang diri mu…

Satu nama di saat senja sewaktu langit jingga menghiasi bumi.

Ery Rahayu . . . itu lah nama gadis yang ku kagumi hingga kini.

Senyum-Nya, Tatapan mata-Nya, Rambut-Nya, Indah wajah-Nya. . . Ya aku mengagumi-Nya.

Belum sempat ku ungkapkan rasa, belum terbiasa untuk mengatakan cinta, diri ini ragu bila saja ungkapan rasa dan perkataan cinta malah membuat dia menjauh dari ku.

Dan saat itu ku hanya menyembunyikan-Nya di dalam dada, hingga kini rasa itu, cinta itu masih ku sembunyikan dalam dada tanpa di ketahui-Nya.

Ery Rahayu. . . Ku kenang nama mu dalam sajak cinta ini, walaupun tak begitu seindah sajak cinta seorang pujangga, tak sebagus untaian kata- kata seorang puitis.

Tak habis kata untuk mengindahkan mu, Tak usai waktu untuk mengenang mu.

Ery Rahayu. . . Bila Tuhan mengizinkan, Ku ingin meminta kepada Tuhan untuk mempertemukan kita di telaga biru, yang di sekitar-Nya terdapat taman bunga yang penuh dengan warna- warna khas cinta.

Kisah 2002-2003

Sabtu, 11 Juni 2011

Ingat Kan Aku

KALI INI SAYA INGIN MENULIS TENTANG KEMATIAN.

Adakah seseorang yang sering sekali menceritakan tentang kematian? Menurut saya kematian itu adalah salah satu ketetapan ALLAH yang pasti akan terjadi kepada semua mahluk cipataan- Nya. Dan kematian itu datang kepada semua mahluk ciptaan-Nya tanpa mengenal usia, sering sekali kita mendengar seorang bayi yang baru di lahirkan beberapa hari saja kemudian dia meninggal dunia. Atau bahkan ada seorang tua yang sudah berumur 100 tahun lebih tetapi dia masih di berikan allah kesempatan untuk menghirup segar-Nya udara pagi. Itu lah ALLAH, tuhan-Nya seluruh mahluk ciptaan-Nya. Mungkin jika kita mengetahui batasan umur kita, setidak-Nya di akhir sisa- sisa umur kita pasti-nya kita melakukan suatu hal yang baik- baik-Nya saja. Karena kita mengetahui kapan batasan umur kita akan berakhir, dan di awal-Nya kita melakukan pekerjaaan yang kurang baik. Namun jika kita tidak mengetahui batasan umur kita kapan akan berakhir, kita pasti- Nya merasa khawatir bukan apabila yang sedang kita lakukan itu adalah hal yang tidak baik, Pasti- Nya ke nistaan lah yang nanti-Nya akan kita dapati, bukan begitu? Tetapi apabila sebalik- Nya, jika kebaikan lah yang sedang kita lakukan pasti- Nya di akhir hidup kita ke muliaan lah yang akan kita dapati. ALLAH maha mengetahui segala- Nya, dia lah yang membuat skenario kehidupan alam semesta ini.

Manja- Nya mereka yang telah mati.

Apakah kalian mengetahui betapa manja- Nya orang- orang yang telah di jemput oleh kematian, Seandai- Nya kita lah yang mengalami kematian itu, dan kita di perlakukan seperti selayak-Nya seorang bayi oleh orang- orang yang telah kita tinggalkan, dan kita tidak merasakan malu sedikit-pun saat kita sedang di mandikan, bayangkan !!! Tidak sehelai benangpun menutupi tubuh kita, itu arti-Nya seluruh tubuh kita terbuka dan terlihat semua. Hingga saat seluruh tubuh kita di gosokan dengan sabun dan di bersihkan hingga sampai hilang lah segala hadas kecil maupun hadas besar hingga saya berkesimpulan bahwa tubuh kita telah suci dari segala hadas.

Itu lah gambaran yang akan kita alami nanti…

Seperti itu lah penjelasan setelah nanti- Nya kita akan di mandikan…

Dan setelah itu pun kita akan mengenakan suatu pakaian putih yang sangat indah, pakaian yang sebelum- Nya kita pun sudah pernah mengetahui- Nya. Pasti kalian tahu bukan jika pakaian itu bernama KAIN KAFAN? Pakaian yang jarang sekali di pakai oleh orang- orang yang masih hidup, Dan setelah itu pakaian yang kita kena kan di beri wewangian.

Bagian kepala… badan… dan kaki di ikatkan. Saya berkesimpulan saat itu kita ada disana, ada di samping jasad kita yang telah terbujur kaku. Dan saya berkesimpulan bahwa nanti- Nya kita akan memandangi wajah kita, tidak hanya sekali, tidak hanya dua kali, pasti- Nya berkali- kali. Setelah itu kita di naikan di atas keranda, bersanding sendirian di dalam- Nya, kita di arak dengan bertandu kan para sahabat, bagaikan seorang raja kita di antarkan-Nya menuju istana keabadian. Di iringi langkah kaki seluruh anggota keluarga, serta rasa haru yang di dendangkan seirama dengan syair indah kalimat tauhid. Liang lahat telah menanti, dan kita di tinggal sendirian untuk mempertanggung jawabkan seluruh langkah kehidupan. Siraman air mawar pengantar suatu kerinduan, Dan setelah 7 langkah mereka pergi, pasti lah kita akan di tanya oleh sang malaikat. Kita tidak mengetahui akan masuk ke dalam golongan manakah kita.

Semoga tulisan ini dapat menjadi suatu renungan yang positif bagi penulis dan penikmat tulisan...

Sabtu, 04 Juni 2011

Ingat Kan Aku

KALI INI SAYA INGIN MENULIS TENTANG WAKTU, PILIHAN, DAN SUATU HARAPAN.

Mungkin banyak orang yang telah menyia- nyiakan hidup dengan meluangkan waktu- Nya untuk kepentingan dunia- Nya saja, tidak terkecuali saya. Banyak waktu yang telah terbuang begitu saja, Dan mereka semua pun tahu jika waktu itu tak kan pernah kembali. Waktu tidak akan pernah berjalan mundur, dan waktu tidak akan pernah peduli jika kita tertinggal jauh oleh- Nya. Tapi jangan bilang waktu itu sangat kejam, karena yang kejam itu sebenar- Nya adalah kita yang telah menyia- nyiakan sang waktu. "Hidupku seakan tlah di perkosa sang waktu", itu lah apa yang sedang ku alami. Dan aku pun sadar, aku pun tidak mungkin menyalahkan sang waktu. Karena yang sebenar- Nya di persalahkan itu adalah diri sendiri yang telah merampas segala- Nya dalam hidupku. Menyesal kemudian tak berguna, mungkin itu kata- kata yang sering ku dengar untuk orang- orang yang tlah di vonis bersalah. Tapi alangkah baik- Nya jika seandai- Nya orang- orang tak lagi menggunakan kata itu untuk membuat pesimis atau membuat down orang yang telah melakukan kesalahan. Melainkan berikan dia semangat, motivasi, dan dorongan untuk bisa melakukan suatu hal yang terbaik dalam hidup- Nya.

Hidup itu adalah pilihan, ya benar. Maka itu marilah kita tentukan mana pilihan yang terbaik yang semesti- Nya kita ambil dan kita jalani. Jangan lah melihat orang lain ke arah belakang jika kita sedang berjalan ke arah depan, yang semesti- Nya kita lakukan adalah lihat lah orang lain yang berada di bawah jika kita sedang berada di atas. Suatu pilihan dalam hidup menurut ku bukan sebuah perjudian, melainkan sebuah konsekuensi yang kita lakukan karena suatu pilihan itu sendiri, mau gagal atau pun berhasil itu semua adalah hal yang semesti- Nya dapat kita maklumi, ya karena itu lah suatu pilihan. Dan kita sendiri lah yang menjalankan- Nya.

Semua orang pasti punya harapan, walaupun dia sudah tertinggal jauh oleh sang waktu, walaupun dia sudah gagal dalam menentukan suatu pilihan. Akan tetapi harapan itu masih tetap ada selama orang itu masih tetap berusaha dan terus berusaha, dan penulis pun yakin bahwa suatu saat nanti penulis pun masih punya harapan untuk bisa melakukan hal yang terbaik yang selama ini penulis sembunyikan rapat dalam hati- Nya. Harapan itu untuk penulis sendiri adalah suatu keberhasilan yang tertunda, meski pun penulis sendiri menyadari jalan itu tidak selama- Nya lurus, melainkan ada yang berkelok- kelok, untuk itu mari lah kita semangat untuk menggapai sebuah harapan.

Kamis, 05 Mei 2011

Proposal

Tugas Laporan Hasil Penelitian di Candi Cangkuang dan Kampung Naga

Kelompok 9 :

1. Felly

SMA Widya Manggala Jalan Mujahidin No 17a Kamp. Rambutan

Tahun Pelajaran 2010 / 2011



Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar

Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tujuan Kunjungan

C. Waktu dan Tempat Kunjungan

D. Acara dan Kegiatan

E. Sasaran

F. Peserta

Isi

Penutup

Lampiran

Kata Pengantar

Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nya Study Tour ke Jawa Barat dari JAKARTA ini dapat terlaksana, dan kita dapat lebih meningkatkan cinta akan alam yang tuhan anugrahkan kepada tanah air kita.

Dan objek-objek wisata yang kita kunjungi diantaranya adalah Candi Cangkuang di Garut, Kampung Naga di Garut, Ciater di Subang, Perkebunan Strawbery di Lembang, dan Cihampelas di Bandung.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah mendukung diselenggarakannya Study Tour ke Jawa Barat, Garut dan Bandung ini hingga akhirnya dapat di laksanakan dengan baik dan berjalan dengan lancar.

Dan pada akhirnya wawasan kami sebagai siswa dan siswi SMA Widya Manggala lebih bertambah dengan di adakan-Nya Study Tour ini.

i

Pendahuluan

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tidak hanya berupa kegiatan di dalam kelas. Kegiatan di luar pelajaran sehari-hari pun dapat di laksanakan, salah satunya dengan kegiatan siswa dan siswi yang nyata. Bentuk kegiatan nyata yang dapat dilakukan yaitu dengan maengunjungi objek peninggalan bersejarah dan mengamati keadaan masyarakat tradisional. Tujuan kegiatan tersebut tidak lain untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan siswa dan siswi SMA Widya Manggala.

A. Latar belakang

Untuk meningkatkan pengetahuan kita terhadap sejarah dan cara masyarakat tradisional melakukan aktivitas yang di lakukannya sehari-hari, maka sangat perlu di adakannya Study Tour untuk mengetahui situs peninggalan bersejarah dan kebudayaan masyarakat tradisionalnya.

Dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap sesuatu yang belum kita ketahui maka perlu di adakannya kunjungan ke objek-objek peninggalan bersejarah dan kebudayaan masyarakat yang telah mereka lakukan secara turun-temurun. Dengan mengunjungi situs Candi Cangkuang yang di duga peninggalan agama Hindu Pada abad ke-8 M, dan Kampung Naga yaitu, Perkampungan tradisional yang di huni oleh masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. Kami berharap wawasan dan pengetahuan kami dapat bertambah.

Dan untuk mendapatkan gambaran secara real sebagai bahan pembelajaran kami, maka sangat penting untuk observasi langsung ke objek wisata Candi Cangkuang, Karena disana kami dapat meneliti dan mencari tahu banyak tentang situs peninggalan bersejarah tersebut. Begitupun dengan objek wisata Kampung Naga, yang pada awalnya kami kira Kampung Naga itu dahulunya pernah di diami oleh Se-ekor Naga, Tapi ternyata Kampung Naga itu adalah sebuah filosofi bagi perkampungan yang di kelilingi oleh tebing dan perkampungan tersbuat letaknya berada di sebuah lembah.

B. Tujuan Kunjungan

1. Observasi langsung ke situs peninggalan agama hindu pada abad ke-8 M, Candi Cangkuang di garut.

1

2. Observasi langsung tentang penduduk asli, menanyakan aktivitas kesehari-harian beserta kebudayaan, dan mayoritas agama yang mereka anut di perkampungan Kampung Naga, di garut.

C. Waktu dan Tempat Kunjungan

· Sabtu, 05 Februari 2011, Pukul 11.00 tiba di Candi Cangkuang.

· Sabtu, 05 Februari 2011, Pukul 13.30 tiba di Kampung Naga.

· Minggu, 06 Februari 2011, Pukul 08.30 tiba di Ciater.

· Minggu, 06 Februari 2011, Pukul 12.00 tiba di Perkebunan Strawbery.

· Minggu, 06 Februari 2011, Pukul 15.00 tiba di cihampelas.

D. Acara dan Kegiatan

· Belajar mengidentifikasi situs peninggalan bersejarah zaman megalitikum, di Candi Cangkuang.

· Belajar memahami kebudayaan dan adat istiadat masyarakat tradisional di perkampungan Kampung Naga.

· Mengunjungi objek wisata pemandian air panas di ciater.

· Mengunjungi objek wisata perkebunan strawberry.

· Dan terakhir berbelanja di Cihampelas.

E. Sasaran

Siswa dan siswi kelas 11 IPA / IPS beserta guru bidang study sejarah dan sociology.

F. Peserta

Semua siswa dan siswi kelas 11 IPA / IPS beserta beberapa guru yang berperan sebagai seorang pembimbing.

2

Isi

A. Candi Cangkuang.

berkisah tentang penyebaran agama Islam di desa CANGKUANG, GARUT , Jawa barat.
Kisah ini dimulai dengan rencana SULTAN AGUNG menyerang BANTEN dan BLAMBANGAN, tetapi tentara Sultan Agung Mengalami kekalahan. Kemudian Sultan Agung meminta bantuan Belanda untuk membantunya, namun permintaan itu ditolak Belanda. Justru Belanda meminta Sultan Agung untuk menyerah. Permintaan Belanda itu menyebabkan Sultan Agung marah.

Sejak itu Sultan Agung mempersiapkan pasukannya untuk menyerang Batavia. Dengan dipimpin DIPATI UKUR dan TUMENGGUNG BAUREKSO pasukan Mataram menyerang Batavia. Penyerangan pertama ini gagal.
Setahun kemudian Sultan Agung melakukan penyerangan kembali ke Batavia. Kali ini Prajurit Mataram dipimpin oleh Pangadegan, Wirajaya, Wirabaya, dan Arif Muhammad.Penyerangan kedua inipun gagal. Tetapi, Arif Muhammad dan belasan prajurit lainnya berhasil meloloskan diri hingga tiba di Kampung Cangkuang. Pada saat itu penduduk Kampung Cangkuang masih sedikit dan belum mengenal agama Islam.

Penduduk Cangkuang masih memeluk kepercayaan Animisme, Dinamisme, dan agama Hindu. Sesudah cukup lama menetap di Cangkuang, Arif Muhammad dan para sahabatnya berniat menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat. Karena prajurit Mataram ini ramah dan pandai bergaul, dengan sendirinya kehadiran mereka diterima dengan baik oleh penduduk Cangkuang maupun penduduk dari luar Cangkuang.

Untuk memperkokoh penyebaran Islam Di Cangkuang, kemudian Arif Muhammad membangun sebuah masjid sederhana yang sampai sekarang masih ada. Untuk keperluan berwudhu, Arif Muhammad membendung parit yang airnya berasal dari Sungai Cicapar dan akhirnya terbentuklah sebuah danau. Arif muhammad dan sahabatnya tinggal ditengah danau yang disebut Kampung Pulo.

Ketika Islam menjadi pegangan hidup penduduk Cangkuang, khususnya di Kampung Pulo, Arif Muhammad tetap menghargai adat, atau kebiasaan penduduk setempat. Misalnya, larangan untuk tidak boleh bekerja atau berziarah pada hari rabu. hal itu berlaku hingga hari ini. Pada saat itu di Cangkuangn banyak terdapat candi sudah rusak dan tidak terpelihara. Dengan persewtujuan penduduk,akhirnya disisakan satu candi sebagai peringatan bahwa dahulu di tempat tersebut pernah ada pemeluk Hindu.

3

Ada versi lain yang menyebutkan bahwa dengan kesaktian Arif Muhammad dibenamkan kedalam bumi.hanya dengan tangan kanannya saja.Dan disisakan satu candi yang ada patung Syiwa dibiarkan hingga sekarang. Arif Muhammad yang kemudian dikenal dengan sebutan Sembah Dalem Arif Muhammad, mempunyai tujuh orang anak Enam wanita dan satu laki-laki. Ketujuh anaknya tersebut dilambangkan dengan tiga buah rumah adat disebelah kiri dan tiga buah lagi di sebelah kanan. sedangkan sebagai lambang putranya didirikan masjid adat yang sampai sekarang masih dapat dilihat.
Menurut riwayat CANDI CANGKUANG didirikan pada abad 8 M. Sementar Arif Muhammad datang ke Cangkuang pada abad ke 17 M. konon candi tersebut dibangun pada zaman kerajaan Pajajaran, Namun sebagian lagi mengatakan dibangun pada zaman Kerajaan Sunda.

B. Perkampungan Kampung Naga.

Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam, akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya. Artinya, walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, syariat Islam yang mereka jalankan agak berbeda dengan pemeluk agama Islam lainnya.

Bagi masyarakat Kampung Naga dalam menjalankan agamanya sangat patuh pada warisan nenek moyang. Umpanya sembahyang lima waktu: Subuh, Duhur, Asyar, Mahrib, dan salat Isa, hanya dilakukan pada hari Jumat. Pada hari-hari lain mereka tidak melaksanakan sembahyang lima waktu. Pengajaran mengaji bagi anak-anak di Kampung Naga dilaksanakan pada malam Senin dan malam Kamis, sedangkan pengajian bagi orang tua dilaksanakan pada malam Jumat. Dalam menunaikan rukun Islam yang kelima atau ibadah Haji, mereka beranggapan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Tanah Suci Mekkah, namun cukup dengan menjalankan upacara Hajat Sasih yang waktunya bertepatan dengan Hari Raya Haji yaitu setiap tanggal 10 Rayagung (Dzulhijjah). Upacara Hajat Sasih ini menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga sama dengan Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak menghormati karuhun, hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka.

4

Kepercayaan masyarakat Kampung Naga kepada mahluk halus masih dipegang kuat. Percaya adanya jurig cai, yaitu mahluk halus yang menempati air atau sungai terutama bagian sungai yang dalam ("leuwi"). Kemudian "ririwa" yaitu mahluk halus yang senang mengganggu atau menakut-nakuti manusia pada malam hari, ada pula yang disebut "kunti anak" yaitu mahluk halus yang berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia, ia suka mengganggu wanita yang sedang atau akan melahirkan.

Sedangkan tempat-tempat yang dijadikan tempat tinggal mahluk halus tersebut oleh masyarakat Kampung Naga disebut sebagai tempat yang angker atau sanget. Demikian juga tempat-tempat seperti makam Sembah Eyang Singaparna, Bumi ageung dan masjid merupakan tempat yang dipandang suci bagi masyarakat Kampung Naga.

Tabu, pantangan atau pamali bagi masyarakat Kampung Naga masih dilaksanakan dengan patuh khususnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan aktivitas kehidupannya.pantangan atau pamali merupakan ketentuan hukum yang tidak tertulis yang mereka junjung tinggi dan dipatuhi oleh setiap orang. Misalnya tata cara membangun dan bentuk rumah, letak, arah rumah,pakaian upacara, kesenian, dan sebagainya.

Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga harus panggung, bahan rumah dari bambu dan kayu. Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu. Rumah harus menghadap kesebelah utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah Barat-Timur. Dinding rumah dari bilik atau anyaman bambu dengan anyaman sasag. Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni. Bahan rumah tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu membuat rumah tembok atau gedung (gedong).

Rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, dan tempat tidur. Rumah tidak boleh mempunyai daun pintu di dua arah berlawanan. Karena menurut anggapan masyarakat Kampung Naga, rizki yang masuk kedalam rumah melaui pintu depan tidak akan keluar melalui pintu belakang. Untuk itu dalam memasang daun pintu, mereka selalu menghindari memasang daun pintu yang sejajar dalam satu garis lurus.

Di bidang kesenian masyarakat Kampung Naga mempunyai pantangan atau tabu mengadakan pertunjukan jenis kesenian dari luar Kampung Naga seperti wayang golek, dangdut, pencak silat, dan kesenian yang lain yang mempergunakan waditra goong. Sedangkan kesenian yang merupakan warisan leluhur masyarakat Kampung Naga adalah terbangan, angklung, beluk, dan rengkong. Kesenian beluk kini sudah jarang dilakukan, sedangkan kesenian rengkong sudah tidak dikenal lagi terutama oleh kalangan generasi muda. Namun bagi masyarakat Kampung Naga yang hendak menonton kesenian wayang, pencak silat, dan sebagainya diperbolehkan kesenian tersebut dipertunjukan di luar wilayah Kampung Naga.

5

Adapun pantangan atau tabu yang lainnya yaitu pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu. Masyarakat kampung Naga dilarang membicarakan soal adat-istiadat dan asal-usul kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga sangat menghormati Eyang Sembah Singaparna yang merupakan cikal bakal masyarakat Kampung Naga. Sementara itu, di Tasikmalaya ada sebuah tempat yang bernama Singaparna, Masyarakat Kampung Naga menyebutnya nama tersebut Galunggung, karena kata Singaparna berdekatan dengan Singaparna nama leluhur masyarakat Kampung Naga.

Sistem kepercayaan masyarakat Kampung Naga terhadap ruang terwujud pada kepercayaan bahwa ruang atau tempat-tempat yang memiliki batas-batas tertentu dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tertentu pula. Tempat atau daerah yang mempunyai batas dengan kategori yang berbeda seperti batas sungai, batas antara pekarangan rumah bagian depan dengan jalan, tempat antara pesawahan dengan selokan, tempat air mulai masuk atau disebut dengan huluwotan, tempat-tempat lereng bukit, tempat antara perkampungan dengan hutan, dan sebagainya, merupakan tempat-tempat yang didiami oleh kekuatan-kekuatan tertentu. Daerah yang memiliki batas-batas tertentu tersebut didiami mahluk-mahluk halus dan dianggap angker atau sanget. Itulah sebabnya di daerah itu masyarakat Kampung Naga suka menyimpan "sasajen" (sesaji).

Kepercayaan masyarakat Kampung Naga terhadap waktu terwujud pada kepercayaan mereka akan apa yang disebut palintangan. Pada saat-saat tertentu ada bulan atau waktu yang dianggap buruk, pantangan atau tabu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang amat penting seperti membangun rumah, perkawinan, hitanan, dan upacara adat. Waktu yang dianggap tabu tersebut disebut larangan bulan. Larangan bulan jatuhnya pada bulan sapar dan bulan Rhamadhan. Pada bulan-bulan tersebut dilarang atau tabu mengadakan upacara karena hal itu bertepatan dengan upacara menyepi. Selain itu perhitungan menentukan hari baik didasarkan kepada hari-hari naas yang ada dalam setiap bulannya, seperti yang tercantum dibawah ini:

  1. Muharam (Muharram) hari Sabtu-Minggu tanggal 11,14
  2. Sapar (Safar) hari Sabtu-Minggu tanggal 1,20
  3. Maulud hari (Rabiul Tsani)Sabtu-Minggu tanggal 1,15
  4. Silih Mulud (Rabi'ul Tsani) hari Senin-Selasa tanggal 10,14
  5. Jumalid Awal (Jumadil Awwal)hari Senin-Selasa tanggal 10,20
  6. Jumalid Akhir (Jumadil Tsani)hari Senin-Selasa tanggal 10,14
  7. Rajab hari (Rajab) Rabu-Kamis tanggal 12,13
  8. Rewah hari (Sya'ban) Rabu-Kamis tanggal 19,20
  9. Puasa/Ramadhan (Ramadhan)hari Rabu-Kamis tanggal 9,11
  10. Syawal (Syawal) hari Jumat tanggal 10,11
  11. Hapit (Dzulqaidah) hari Jumat tanggal 2,12
  12. Rayagung (Dzulhijjah) hari Jumat tanggal 6,20

6

Pada hari-hari dan tanggal-tanggal tersebut tabu menyelenggarakan pesta atau upacara-upacara perkawinan, atau khitanan. Upacara perkawinan boleh dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari dilaksanakannya upacara menyepi. Selain perhitungan untuk menentukan hari baik untuk memulai suatu pekerjaan seperti upacara perkawinan, khitanan, mendirikan rumah, dan lain-lain, didasarkan kepada hari-hari naas yang terdapat pada setiap bulannya.

Penutup

Hasil laporan penelitian Study Tour ini kami buat berdasarkan dengan apa yang telah kami lakukan dan kami laksanakan. Dan kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah ikut berpartisipasi.Selama di adakannya Study Tour pada tanggal 05-06 Februari 2011, dengan kunjungan ke Candi Cangkuang dan perkampungan Kampung Naga di garut wawasan dan pengetahuan kami mengenai sejarah dan kebudayaan masyarakat tradisional dapat bertambah. Ada beberapa hal yang kami rasa kurang dalam pelaksanaan Study Tour ini, diantaranya adalah sangat sedikitnya objek kunjungan wisata yang tujuannya sebagai bahan pembelajaran kami dalam ilmu sejarah dan sociology, tapi selebihnya kami rasa cukup baik.

7

Lampiran

Foto Study Tour Ke Candi Cangkuang Tanggal 05 Februari 2011

8

Foto Study Tour Ke Candi Cangkuang Tanggal 05 Februari 2011