welcome in my blog


Jumat, 17 September 2010

The My History

Dari balik jendela dalam kelas ku memandanginya, sosok indah wajahnya membuat ku terpaku dan terpesona. Dalam sekejap pandang saja saat ku memperhatikan nya aku langsung suka padanya.

Waktu itu jam istirahat, ketika itu waktu menunjukan pukul 09:30,dan bel pun berbunyi !! Kringgggggggggg..... kringggggggggggg..... Dan dalam beberapa menit saja hampir semua siswa-siswi memenuhi lapangan. Bang ketoprak bang mie ayam bang, batagor bang dan lain-lain. Dari balik jendela ku memperhatikan itu semua, mungkin mereka sudah pada lapar kali, pikir ku. Tapi tiba-tiba saja pandanganku tertuju oleh sosok dia, Ya dia !! wanita yang membuat ku terpesona. Kumemperhatikan nya tanpa ragu, karena memang jendela dalam kelas apabila dilihat dari luar tidak begitu jelas terlihat, seperti samara-samar karena gelap. Cukup lama ku memperhatikan nya, sampai-sampai dia pun menuju kelas nya yang berada tepat di seberang kantor guru. Dan aku pun mulai pergi dari jendela itu menuju tempat duduk ku. Sambil memikirkan nya ku ambil buku dalam tas ku, dan ku goreskan wajah nya dalam lembaran kertas. Dengan menggunakan sebuah bolpoin berwarna hitam, dan tiba-tiba tidak lama ke mudian bel masuk berbunyi, Kringgggggggg.....kringgggg...... lalu ku masukan saja lembaran kertas itu ke dalam tas ku, sebagai langkah waspada ku terhadap kawan-kawan ku, karena takut diketahui oleh mereka jikalau aku melukis wajah wanita itu?

Setelah jam istirahat usai, kawan-kawan ku masuk ke dalam kelas. Dan setelah beberapa saat muncul lah seorang guru dari balik pintu. Hanya beberapa saat saja sang guru memulai pelajaran aku merasa bosan, dan mata terasa ngantuk berat "Hoammmmm' ngantuk bangat, gumal aku pelan, saat ku lihat jam di dinding ternyata jam pulang masih 2 jam lagi, terasa tersiksa rasa nya harus mendengarkan guru menjelaskan tentang ini dan itu, tentang pengertian ini dan teori itu. Aku pikir dari pada aku tidur di saat guru sedang menerangkan lebih baik aku mainkan pikiran imajinasi ku untuk merangkaikan kata-kata indah tentang dirinya, ku mainkan bolpoin berwarna hitam ku untuk memulai merangkaikan kata-kata :

Kau yang telah membuat ku terpaku akan pesonamu.

Kumengagumimu, Meskipun kau tak pernah tahu.

Dalam setiap sepi, Ku memikirkanmu.

Betapa pesona wajah mu, Menghilangkan rasa gundah hati ku.

Bagaimentari kau memberikan terang nya, Dan bagai rembulan kau menerangi malam-malamnya.

Kaulah yang terindah, Setiap langkah yang kau pijakan tak pernah lepas dariperhatian ku. Karena begitu anggun cara kau berjalan, begitu elok cara kaumemandang, begitu lembut cara kau memberikan senyuman, banyak kata yang dapatku deskripsikan tentang mu, karena kau adalah penebar pesona bagiku.

Setelah ku selesai merangkaikan kata-kata ternyata bel berbunyi !! Kringgggg ... Pertanda jika tinggal satu jam lagi pelajaran berakhir. Dan untung nya di jam terakhir ini guru nya tidak masuk. Alhamdulilahhhhhh, "guman aku sambil tersenyum puas".

Di jam terakhir pelajaran ini aku merasa lapar, karena saat jam istirahat aku tidak sempat untuk membeli sesuatu makanan pun untuk ku makan, maklum rasa nya terhipnotis gitu jika memandanginya. Dan kebetulan sekali guru pengganti hanya mengasih tugas saja.

Dengan langkah pasti aku menuju kantin dan membeli tiga gorengan dan satu air aqua gelas dengan uang dua ribuan yang ada di kantong saku aku. Merasa sudah terasa terisi lambung ini, aku pun segera saja menuju kelas tanpa menghiraukan tugas yang di berikan sang guru, aku tidur dengan rasa tak berdosa ke pada ke dua orang tua yang telah susah payah mencari uang untuk membayar uang Spp yang cukup mahal di sekolah yang terjajah itu,"Just qiding" . Dan setelah beberapa saat aku terbangun karena mendengar suara gaduh, ternyata suara gaduh itu timbul karena bell pulang telah berbunyi, dengan semangat kemerdekaan empat puluh lima terasa power dan stamina ku tlah pulih, karena bell pulang sekolah yang ku nanti tlah berbunyi.

Pagi tadi aku datang telat ke sekolah, padahal aku bangun pukul 05:00 subuh dan sehabis sholat subuh aku tidur lagi sebentar pikir ku, hehhh ternyata setelah aku di bangun kan ibu ku ternyata jam di dinding ku menunjukan pukul 05:40, setelah itu aku langsung menuju ke kamar mandi, tapi di kamar mandi ade ku sedang mandi, maklum dia masuk pagi juga sekolah nya, tapi karena ade ku mandi nya lama sekali dan kamar mandi satu-satu nya terpaksa aku menunggu. agak cukup lama juga aku menunggu akhirnya dia keluar dari kamar mandi, sambil memperhatikan jam dinding yang telah menunjukan pukul 06:00 aku langsung ambil handuk dan menuju ke kamar mandi. Gyurrr... gyurrr, suara air terdengar saat ku mandi.

Setelah sudah cukup merasa tampak bersih dan wangi oleh sabun, aku kenakan handuk dan menggosok gigi terlebih dahulu sebelum keluar dari kamar mandi. Setelah aku keluar dari kamar mandi aku perhatikan jam kini telah menunjukan pukul 06:15, Sedangkan masuk sekolah pukul 06:30 toleransi 10 menit, sontak saja aku panik dan bergegas merapihkan dan mempersiapkan segala ke perluan buat ku bawa ke sekolah, membutuh kan waktu 10 menit untuk itu semua. Dan setelah itu di rasa sudah cukup lengkap aku nyalakan kendaraan meatic ku dan langsung tancap gas tanpa pamit kepada ke dua orang tua, saking buru-buru nya jadi lupa pamit !!

Saat di jalan raya ke macetan telah menyapa ku di pagi ini, sial" gumal aku" dalam hati ku bertanya, Mau sampai jam berapa di skul klu macet nya kaya gini?. Kesal sekali rasa nya hati. Setelah lolos dari kemacetan di daerah cijantung, setelah sampai di fly over aku langsung tancap gas full speed, serasa seperti dani pedrosa sedang beraksi aku main kan ke cepatan kendaraan meatic ku hingga menuju sekolah yang terpencil itu.

Setelah sampai di sekolah ternyata gerbang telah di tutup, dan kawan-kawan ku sedang melaksanakan apel pagi, sial apes banget "gumal aku" wajar pikir ku, karena setelah ku lihat jam di dinding kelas yang berada didepan ruang guru menunjukan pukul 06:45, saat itu ada beberapa orang juga si yang mengalami nasib sama seperti aku "telat masuk sekolah"

Lebih milih jalan sama teman dan akhirnya menderita, dari pada memilih jalan sama someone yang bisa jadi bikin bahagia.

Senin pagi, aku dan kawan-kawan berencana untuk ke puncak, tapi berhubung satu teman tidak merespon, acara itu sempat batal, lalu di siang hari nya selepas aku pulang bermain di warnet tiba-tiba telpon ku berbunyi, di layar ponsel ku ada panggilan dengan nomor yang tidak ku kenal, lalu ku abaikan saja.

Tapi tidak lama ke mudian ada pesan sms yang masuk, seperti ini isi pesan nya “jho, di telpon ga di angkat-angkat si loh, nanti klo di tinggal ngambek lagi”. hohhh, ternyata ipul toh yang tadi nelpon !!! Dan langsung saja ku menelpon balik nya, “Hallo pul, tunggu ya bentar lagi gw ke rumah nya benny” begitulah komunikasi percakapan yang sempat tejalin.

Dan akhir nya pukul dua belas lewat kami berangkat menuju puncak, di bogor kami tidak mengalami ke macetan yang ber arti, dan pukul dua siang kami sudah sampai ciawi, dan berteduh di sana, karena kota bogor sedang di guyur hujan siang itu, agar dapat melanjuti perjalanan, aku dan ipul membeli jas hujan, dan dua stel jas hujan baru kami pun langsung kami kenakan, setelah itu kami berangkat melanjuti perjalanan menuju cilember.

Setelah sampai di cilember, aku dan kawan-kawan memarkirkan kendaraan disana dengan tarif Rp 5000 / motor. Setelah itu kami antre di loket karcis dengan biaya masuk Rp 13000 / orang, awal nya semua berjalan dengan baik, kami foto-foto di sana dan mendaki bukit agar dapat menikmati pemandangan air terjun yang indah di tempat itu.

Setelah merasa sudah cukup bosan kami bergegas untuk meninggal kan cilember dan menuju at taun, namun setelah ke luar dari jalan umum menuju jalan raya, kami di sapa oleh ke macetan yang cukup panjang, penuh pengorbanan untuk dapat keluar dari ke macetan itu, hingga pada akhir nya sampai juga kami di at taun, tiba di at taun kami berempat memesan mie bakso dan teh panas Rp 13000 satu porsi baso + teh panas sambil menghilangkan rasa lelah kami akibat terkuras tenaga saat mengalami ke macetan panjang.

Setelah sudah merasa tekumpul tenaga kami, lalu kami melanjut kan perjalanan kami kembali, namun ke macetan panjang masih terjadi, bahkan sangat parah, hingga bahan bakar kendaraan ku pun habis, dan akhir nya aku mengisi nya di pedagang eceran, dengan haraga Rp 15000 / liter lebih sedikit.

Dan setelah beberapa lama kami berada di ke macetan akhir nya kami sampai juga di puncak pas (yang mau menuju arah cianjur), dan akhir nya setelah itu aku mengisi kembali bahan bakar ku di pom bensin untuk menambah bahan bakar di perjalanan, karena perjalanan masih panjang, kami pulang ke Jakarta melewati jonggol (daerah yang sudah di kenal sebagai tempat beraksi nya para perampok begal).

Dan di situ lah mala petaka akhir nya ku alami, aku tehempas dari kendaraan karena tergelincir dari jalan aspal, dengan badan sakit-sakit dan ke dua siku tangan ku berdarah lalu aku menanyakan teman ku trlebih dahulu “abit, loh ga pa kan? “ lalu ke dua kawan ku pun menanyakan abit, tapi abit malah menyuruh ke dua kawan ku untuk menolong aku “ mending loh tolongin ja tuh jho” begitu pinta abit, untung nya ada bantuan penerangan dari sebuah mobil yang membantu kami untuk menerangi tempat aku terjatuh itu, ternyata kata teman aku kendaraan kami ber plat B, yang menandakan kami berasal dari Jakarta, karena mobil itu pun ber plat B maka itu, mungkin dia memberi kan sedikit bantuan untuk menerang kan jalan dan melihat kondisi kami, kalau-kalau kami mengalami luka yang sangat fatal, (tapi alhamdulilah ga terlalu serius luka-luka aku dan teman ku).

Setelah selesai mengangkat motor ku yang ringsek masuk parit, kendaraan mobil itu pun menyuruh kami cepat-cepat melanjut kan perjalanan jika sudah cukup baik” alesan nya karena daerah itu rawan perampokan” lalu kami pun melanjutkan perjalanan namun di belakang kami mobil ber plat B masih mengawasi kami (mungkin masih khawatir dengan ke adaan aku dan teman ku itu)

Sampai di Jakarta pukul setengah dua, lalu kami lewat cibubur dan memeriksa luka ku dan teman ku, lalu memesan empat nasi goreng disana sambil memeriksa kendaraan ku, ternyata lumayan parah “tapi nyawa lebih baik dari pada motor selamat tapi nyawa ga” menurut ku, setelah ke adaan ku seperti itu, aku berpikir ingin sekali untuk berbuat baik, dan beriman serta bertaqwa kepada allah, semoga saja keinginan ku dapat terlaksana dengan izin allah, karena hidup di dunia ini hanya sementara ke jadian apapun dapat terjadi tanpa di duga, allah bisa saja menyuruh malaikat nya untuk mengambil nyawa ku saat itu, tapi allah belum mengizinkan, allhamdulilah allah masih memberi ku ke sempatan untuk hidup.

Makan malam dengan esa dian

Rabu malam pukul 06:30 aku berangkat dari rumah menuju rumah nya esa dian di munjul, cibubur untuk memenuhi nazar ku mengajak nya makan malam. dan sampai sana pukul 07:00, sebelum menuju rumah nya aku terlebih dahulu sms esa, begini isi pesan nya “ sha, gw dah sampai rumah luh nii” dan esa pun membalas “ klu dah sampai ucapin salam donk” begitu isi pesan nya, lalu aku segera menuju rumah nya esa dan sampai depan rumah nya ternyata ada motor jupiter Z yang terparkir di depan rumah nya esa, dan ternyata itu motor saudara sepupu ibu nya esa sedang bertamu, lalu aku ucapkan salam “ assalamualaikum” dan saudara nya esa pun menjawab salam ku dengan ucapan “waalaikum salam” dan oleh saudara nya esa aku di suruh duduk, setelah itu ade nya esa keluar dia menanyakan “mau jalan-jalan ya ka, jalan-jalan kemana ka?”. lalu jawab ku, “ahh ga ko, cuma mau ke depan doank sebentar” setelah itu dari kamar aku melihat dua sosok wanita, ternyata itu ibu nya esa dan tante nya esa, setelah ibu nya esa keluar lalu iya menanyakan “kamu siapa nya esa” dan aku bilang “aku teman nya esa bu” setelah itu aku duduk kembali sambil menunggu esa yang petakilan sibuk ga jelas gtu deh, huff lama “gumam ku”, setelah itu esa menyuruh ku untuk berbohong, pinta esa pada ku “ka, nanti kalau ibu bilang mau kemana, bilang ja ya mau ke rumah nya puji di suci?” pinta esa pada ku. Setelah itu kami bergegas untuk berangkat, dan ibu nya esa berpesan “hati-hati ya di jalan, jangan pulang malem-malem soalnya takut nanti hujan” lalu setelah itu kami berangkat menuju jalan raya bogor.

Setelah beberapa lama di perjalanan akhir nya kami sampai di tempat yang sudah aku tentukan, dan kami masuk tempat itu, lalu duduk dan memesan mie dengan baso super dua porsi dan dengan minum juice jeruk satu dan the botol satu, sambil menunggu pesanan kami berbincang-bincang namun perbincangan nya tidak begitu serius sih, setelah pesanan datang lalu kami menyantap nya, sambil menikmati makanan yang ada di depan mata kami berbicara ringan hingga akhir nya kami putus kan untuk pulang setelah membayar bill yang telah kami pesan.

Setelah kami keluar dari tempat itu lalu aku mengeluarkan kunci motor ku dan memasukan nya ke kunci kontak untuk menghidupkan motor dan setelah motor hidup aku mengeluarkan uang seribuan untuk membayar parkir dan langsung tancap gas mengantar esa pulang, setelah di arundina aku membelikan martabak telor buat ibu nya esa, maklum esa pernah bilang kalau ibu nya esa lagi ngidam martabak dan setelah itu aku antar kan esa pulang sampai rumah nya, dan aku menitip pesan kepada esa “sha bilang ya sama ibu loh klu gw langsung balik, soalnya nanti gw takut kemalaman”