welcome in my blog


Sabtu, 02 April 2011

Wasiat Nabi Muhammad saw Sebelum Wafat

Di dunia ini senantiasa diciptakan secara berpasangan, ada laki-laki ada wanita, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, dan ada hidup ada mati. Kematian menurut Islam bukan akhir segala-galanya, karena ada akhirat setelah dunia dan ada kehidupan setelah kematian. Islam sangat memperhatikan hal-hal yang sangat kecil yang ungkin akibatnya cukup fatal, yaitu masalah wasiat tatkala masih hidup atau wasiat tatkala mau meninggal.

Misalnya, berwasiat yang berkaitan dengan harta atau yang dikenal dengan istilah “warisan”. Masalah harta ini tidak jarang dapat menimbulkan masalah, mungkin memutuskan persaudaraan atau akibat negative lainnya, bahkan ada yang tega membunuh saudaranya gara-gara warisan. Dan biasanya sesuatu yang diwasiatkan sebelum meninggal adalah hal yang penting.

Shalat merupakan salah satu wasiat Nabi yang terkahir sebelum beliau meninggal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya shalat. Wasiat beliau juga berkaitan dengan masalah HAM (hak Asasi Manusia), yaitu masalah perbudakan.

Hadist Nabi:
“Shalat adalah pertama kali diwajibkan Allah dan nantinya akan menjadi amalan pertama yang dihisab serta merupakan wasiat akhir dari Rasulullah saw…: “Shalat… shalat… budak… budak… yang kamu miliki (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).”

Wasiat Ustman bin affan

Hisyam bin ‘Urwah berkata dari ayahnya bahwa Utsman رضي الله عنه memberikan wasiat kepada Zubair. 37

Al-Ashma’i berkata, “Dari al-’Ala’ bin al-Fadhl dari ayahnya berkata, “Ketika Utsman bin Affan terbunuh mereka memeriksa lemari-lemarinya dan mereka dapati di dalamnya sebuah kotak yang terkunci. Setelah mereka buka ternyata isinya adalah selembar kertas yang bertuliskan:

* Ini adalah wasiat Utsman

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang

“Utsman bin Affan bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya. Bahwasanya Allah akan membangkitkan manusia dari dalam kubur di hari yang tidak diragukan lagi dan Allah tidak akan menyelisihi janjiNya. Di atasnya manusia hidup dan di atasnya pula manusia mati dan di atasnya juga akan dibangkitkan kembali insya Allah”

Wasiat Ali bin Abi Thalib

“Kebaikan bukanlah memiliki harta melimpah dan anak banyak. Akan tetapi, kebaikan adalah jika amalmu banyak, ilmumu luas dan engkau tidak menyombongkan diri kepada orang lain dengan ibadahmu kepada Allah swt. Jika berbuat baik, engkau segera bersyukur kepada Allah swt dan jika berbuat buruk segera memohon ampun kepada-Nya.
Di dunia ini tidak ada kebaikan, kecuali bagi orang berikut :
1. seorang yang banyak berbuat dosa kemudian bertobat dan memperbaiki segala kesalahannya.
2. seorang yang senantiasa bergegas untuk melakukan berbagai amal kebajikan”Ketahuilah! Sesungguhnya kalian akan mati dan setelah itu dibangkitkan. Kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas semua amal kalian, serta mendapatkan balasan yang setimpal. Karena itu jangan tertipu kehidupan dunia. Kehidupan dunia ini penuh ujian, bersifat sementara dan sarat dengan tipu daya. Semua yang berada di dalamnya akan musnah. Para penghuninya pun saling berebut untuk memperolehnya.Ketahuilah! Kalian beserta segala perhiasan kehidupan dunia akan mengalami hal yang sama dengan mereka yang terdahulu, orang-orang yang lebih panjang umurnya dan lebih megah rumahnya. Sekarang jasad mereka telah menjadi tulang belulang, rumah mereka kosong. Mereka berada di kubur yang letaknya dekat dan penghuninya terasingkan. Mereka digerogoti oleh cacing, tertimbun oleh bebatuan dan pasir.Bayangkan kalian kelak akan menjadi seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri di kubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian jika kiamat tiba, semua yang dikubur dibangkitkan dan segala rahasia yang tersembunyi dalam dada dibongkar, pada saat itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan sesuai dengan perbuatannya selama hidup di dunia.
“”Hapalkanlah lima hal ini, andaikata kalian menunggang onta untuk mendapatkannya, maka hingga onta itu kurus, kalian tidak akan memperolehnya :
1. Seorang Hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah swt Tuhannya.
2. Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya.
3. Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya.
4. Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui jawabannya, hendaknya tidak malu untuk mengatakan, “Allah swt yang Maha Mengetahui.”
5. Bagi Iman, sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak ( sempurna ) iman seseorang yang tidak memiliki kesabaran.

Wasiat Umar bin khattab

Pada suatu hari, Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur kepada beberapa orang sahabatnya. " Aku ingin menyampaikan wasiat kepada kalian :

Pertama, bila kalian menemukan aib pada diri orang lain, maka galilah aib yang ada pada dalam diri kalian sendiri, karena belum tentu aib kalian lebih sedikit.

Kedua, Bila kalian ingin memusuhi seseorang atau sesuatu, maka musuhilah perutmu, karena tidak ada musuh yang paling berbahaya dari perut kalian sendiri.

Ketiga, bila kalian ingin memuji, pujilah Allah SWT, karena tidak ada sesuatu yang lebih banyak memberi,lebih santun serta lembut kepada kalian selain Dia.

Keempat, bila ada yang ingin kalian tinggalkan, maka tinggalkanlah kesenangan dunia, sebabjustru bila kalian tinggalkan, kalian akan terpuji.

Kelima, bila kalian ingin bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Sebab bila kalian tidak menyiapkan bekal untuk mati, kalian akan menderita, rugi dan penuh penyesalan.

Keenam, bila kalian ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat, karena kalian takkan mendapatkannya kecuali dengan mencarinya."

Lima wasiat abu bakar

Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata,
''Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada,
lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam
panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu
maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.''

Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda,
''Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.'' (HR Baihaqi). Manusia yang
berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih
keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa taqwa
. Dengan taqwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah,
yakni jalan kebenaran.

Kedua, berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha
(tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ''Sesungguhnya bila
seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik
noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta
bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah
hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.'' (HR Ahmad). Inilah
al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83)
ayat 14.

Ketiga, kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu
penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda
Nabi SAW, ''Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah,
ia akan masuk surga.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulallah, apa
wujud keikhlasannya?'' Beliau menjawab, ''Kalimat tersebut dapat mencegah
dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.''

Keempat, alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus
memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang
yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka
adalah surga 'Adn. Mereka kekal di dalamnya.

Kegelapan kelima adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka)
dan yaqin adalah penerangnya. Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan
sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati. Dengan
keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin
menuju alam abadi (akhirat).

Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima
pelita itu, sehingga dapat menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke
kebahagiaan abadi di surga. Amin.