welcome in my blog


Jumat, 17 Juni 2011

Sajak Cinta Dari Yang Merindu

Saat matahari timur tergelincir ke ufuk barat, Secercah cahaya jingga menutup senja ketepian hingga terbenam. Bayang- bayang diri pun samar- samar mulai menghilang. Teringat dengan satu nama Ery Rahayu, wajah mu tak kan ku lupa dan kan ku kenang diri mu dalam sajak cinta. Senyum mu, indah matamu, kemilau-Nya rambut mu yang panjang hingga terurai dengan lembut, dan pesona mu membuat jantung ini berdegup tak terirama. Kenangan itu, saat ku duduk berdua dengan mu dalam satu ruang kelas. Kita tak perdulikan orang di sekitar kita, kawan- kawan ku, kawan- kawan mu, dan guru kita. Ery Rahayu, ku teringat saat itu mata mereka tertuju ke arah kita, mereka menyoraki kita, tertawa kepada kita, dan tersenyum untuk kita. Aku pun bingung, karena aku menganggap-Nya biasa saja, tapi saat ku melihat wajah mu yang merah merona saat kawan- kawan ku, kawan- kawan mu, dan guru kita menganggap klo kita pacaran, aku pun makin bingung!! apa iya sang putri yang cantik jelita memerah merona wajah-Nya saat mereka menuduh klo aku dan kamu itu pacaran?! Ujian sekolah pun usai, seminggu duduk bersebelahan dengan mu adalah kenangan terindah bagiku. Setelah itu, mungkin ini awal dari sebuah perkenalan. Sering sekali kita berpandang- pandangan, walaupun hanya berpandang- pandangan dari jarak yang jauh, akan tetapi itu adalah hal yang paling indah sewaktu itu. Ery Rahayu, ku tak tahu kini kau ada dimana, tapi biarkan sajak cinta ini ku tulis untuk mengenang diri mu…

Satu nama di saat senja sewaktu langit jingga menghiasi bumi.

Ery Rahayu . . . itu lah nama gadis yang ku kagumi hingga kini.

Senyum-Nya, Tatapan mata-Nya, Rambut-Nya, Indah wajah-Nya. . . Ya aku mengagumi-Nya.

Belum sempat ku ungkapkan rasa, belum terbiasa untuk mengatakan cinta, diri ini ragu bila saja ungkapan rasa dan perkataan cinta malah membuat dia menjauh dari ku.

Dan saat itu ku hanya menyembunyikan-Nya di dalam dada, hingga kini rasa itu, cinta itu masih ku sembunyikan dalam dada tanpa di ketahui-Nya.

Ery Rahayu. . . Ku kenang nama mu dalam sajak cinta ini, walaupun tak begitu seindah sajak cinta seorang pujangga, tak sebagus untaian kata- kata seorang puitis.

Tak habis kata untuk mengindahkan mu, Tak usai waktu untuk mengenang mu.

Ery Rahayu. . . Bila Tuhan mengizinkan, Ku ingin meminta kepada Tuhan untuk mempertemukan kita di telaga biru, yang di sekitar-Nya terdapat taman bunga yang penuh dengan warna- warna khas cinta.

Kisah 2002-2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar